Translate

Sunday, 27 November 2016

Pembibitan Lada Satu Ruas Berdaun Tunggal

Pembibitan Lada Satu Ruas Berdaun Tunggal

Sebenarnya, masalah pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal telah saya lampirkan diartikel saya yang berjudul budidaya lada, tapi saya merasa hal ini perlu untuk diulas di artikel tersendiri. Sebelum masuk ke pembahasan maka yang perlu diketahui bahwa dalam pembibitan, panjang stek itu tergantung dari individu dan ketersediaan bahan stek. Awalnya saya membibit dengan stek lebih dari satu ruas, ternyata hasilnya tidak memuaskan dari segi pertumbuhan maupun keadaannya, kemudian saya melihat paman saya membibit lada dengan menggunakan hanya satu ruas, awalnya saya berpikir bahwa hal itu tidak akan berhasil tapi ternyata kenyataannya berbeda, bibit lada yang dihasilkan ternyata lebih baik pertumbuhannya, mungkin berkaitan juga dengan media tanamnya. Untuk media tanam, akan saya poskan selanjutnya.

Ingat! Ini telah dibuktikan......... 

Oke sobat, kita lanjutkan ke pembahasan mengenai pembibitan lada satu ruas.

Sobat, ternyata dalam pemilihan bahan stek untuk pembibitan lada juga ada hal yang harus diperhatikan loh, ini dia:
1. Pilihlah bahan stek dari tanaman lada berusia 2 tahun atau lebih agar kita tidak harus menunggu terlalu lama untuk bibit lada untuk berbuah. Boleh saja kita menggunakan bahan stek dari tanaman berusia 1 tahun jika memang tidak ada pilihan lain.
2. Pilihlah bahan stek dari tanaman yang sehat dan tidak terkena serangan penyakit agar bibit yang dihasilkan juga bebas dari infeksi penyakit.
3. Pilih bahan stek dari sulur panjat yang melekat pada tiang panjat/tajar serta memiliki cabang buah dan bukan dari sulur cacing yang menjalar di tanah. Ini dimaksudkan agar bibit yang nantinya dihasilkan akan segera mengeluarkan akar dan memiliki sifat memanjat, jika menggunakan sulur cacing biasanya akar panjat lada agak lama untuk keluar.
4. Yang perlu diperhatikan dalam pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal yaitu waktu pengambilan stek, direkomendasikan kepada sobat sekalian untuk mengambil bahan stek pada jam 06.30 atau jam 16.30 agar bahan stek tidak layu. Jika bahan stek berasal daerah yang lumayan jauh dari daerah kita, usahakan merendam sulur diair untuk menjaga kesegarannya.
5. Setelah bahan stek telah diambil, usahakan segera dilakukan pengolahan. 
Potong sulur menjadi satu ruas dan usahakan setiap stek memiliki satu daun agar bibit lebih cepat tumbuh karena tanaman lada juga membutuhkan asupan makanan untuk pertumbuhannya.
6. Setelah dipotong, segera masukkan di air yang telah dicampur dengan gula pasir, tapi bisa juga ditambah dengan bawang merah yang telah dihaluskan. Rendam selama 1 jam.
7. Setelah itu, tanam stek kedalam polybag atau media tanam yang telah disediakan, perhatikan "daun setiap stek harus mengarah kearah yang sama agar tidak mengganggu pertumbuhan pucuk stek yang satu dengan yang lain".
8. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, sungkup bibit lada dalam tempat pembibitan seperti keranda mayat dengan menggunakan bambu. Kemudian sungkup dengan plastik transparan agar sinar matahari tetap bisa masuk untuk proses fotosintesis bibit. Cara ini lebih menguntungkan dibanding dengan tanpa disungkup karena presentase keberhasilan pembibitan jauh lebih besar, kita tidak perlu menyiramnya selama proses penyungkupan dan suhu udara didalam tetap stabil. Saya sarankan untuk melakukan pembibitan dibawah pohon yang tidak terlalu rimbun, agar kita tidak perlu membuat naungan.
9. Stek lada satu ruas berdaun tunggal akan mulai mengeluarkan pucuk sekitar 3 minggu atau 21 hari. Jika telah muncul pupuk di beberapa bibit, kita akan tetap menyungkupnya sobat hingga umur bibit sekitar 1 bulan. Kemudian kita membuka plastik pada bagian depan atau belakang, ingat "buka sungkup perlahan dan tidak sekaligus untuk mengadaptasikan suhu diluar dan didalam sungkup agar pembibitan tidak gagal. Karena saya mempunyai pengalaman membuka sungkup sekaligus dan ternyata semua bibit mati meskipun telah mengeluarkan pucuk. 
Selain itu, saya juga mendapat pengalaman tak terduga saat melakukan pembibitan berikutnya, tidak sengaja plastik sungkupan robek akibat ayam. Kira-kira umur stek itu sudah 3 minggu lebih karena sudah mengeluarkan pucuk. Saya kemudian berinisiatif untuk menutup lubang tersebut dengan karung beras, ternyata hasilnya tetap bagus, jadi kita hanya perlu membuka karung beras tersebut untuk mengadaptasikan suhu di luar dan di dalam sungkupan. Ini lebih praktis.
10. Perlakuan setelah di buka sungkup secara keseluruhan, kira-kira umur bibit telah 2 bulan sejak pembukaan sungkup yaitu menanamkan tongkat bambu untuk tempat memanjat bibit lada karena jika tidak diberikan tempat memanjat maka sifat dari tanaman lada lama kelamaan akan berubah menjadi sulur cacing. Umur 3 bulan, bibit sudah siap di tanam di lahan. 

Sobat yang baru mulai membudidayakan lada, semoga artikel ini bermanfaat, untuk lebih menambah pengetahuan dalam membudidayakan lada, silahkan untuk membaca artikel saya yang berjudul budidaya lada. 

Terima kasih sobat masih setia membaca postingan kali ini.

Monday, 7 November 2016

sukses budidaya lada


Budidaya Lada 

Lada merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat. Lada juga biasa disebut merica ataupun sahang. Kali ini kita akan membahas mengenai budidaya tanaman lada. Dalam budidaya tanaman lada, ada beberapa hal atau syarat yang harus dipertimbangkan antara lain: 

A. Syarat Tumbuh tanaman lada agar subur 
1. Iklim
Curah hujan berkisar antara 2000-3000 mm/tahun. 
Penyinaran yang cukup sekitar 10 jam perhari. 
Suhu udara berkisar 20oC - 30oC 
Terlindungi dari hembusan angin kencang 

2. Media Tanam 
Kaya akan bahan humus dan zat hara 
Tidak tergenang ataupun terlalu kering 
Ketinggian tempat berkisar 300 - 1100 meter dari permukaan laut (mdpl). 
Kemiringan tanah maksimal 30 derajat. 

B. Tutorial budidaya tanaman lada 
1. Pembuatan media untuk penyemaian bibit 
 Campurkan tanah, pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1 kemudian campurkan agar rata dan siram dengan larutan (EM4 5 ttp botol + 5 liter air) untuk mempercepat fermentasi. Waktu fermentasi sekitar 1 minggu. Setelah itu, isi media tanam tersebut kedalam polybag. Biarkan media penyemaian tersebut sekitar 21 hari atau sampai tumbuh rumput-rumput halus di media tanam tersebut. 

2. Pemilihan bibit dan pembibitan
Usahakan memilih bibit yang sehat dan daunnya hijau segar. Jika tidak ada ketersediaan modal untuk membeli bibit maka teman-teman bisa menyemai bibit sendiri. Teman-teman bisa menyemai bibit dari sulur panjat tanaman lada agar hasil bibitnya cepat mengeluarkan akar panjat. 
Teknik dalam penyemaiaan bibit beragam, dari hanya 1 ruas sampai beberapa ruas, itu tergantung dari keinginan teman-teman. Jika sulur yang akan dijadikan bahan bibit tidak begitu banyak, disarankan agar memilih teknik perbanyakan 1 ruas. 
Cara pembibitan 1 ruas berdaun tunggal: 
1. Potong sulur masing-masing 1 ruas dan usahakan yang memiliki daun di tiap ruasnya agar cepat tumbuh. 
2. Rendam sulur yang telah dipotong kedalam larutan (1 sdm gula + bawang putih halus + 5 lt air) 
3. Biarkan selama 1 jam 
4. Selama peremdaman potongan sulur 1 ruas, cabut rumput halus dalam polybag, setelah itu siram media penyemaian agar penanaman ruas lada mudah ditanam. 
5. Tanam lada 1 ruas dengan daun mengarah hanya kesatu arah. 
6. Sungkup lada yang telah di tanam di polybag dengan pelastik transparan dengan intensitas penyinaran sekitar 60-70%. 
7. Pucuk tanaman lada akan mulai tumbuh sekitar 21 hari setelah disemai. Tanaman lada akan tetap disungkup hingga usia tanaman 1 bulan.Setelah itu, buka sungkup secara berangsur-angsur (sungkup tidak dibuka sekaligus).
8. Setelah berusia 2 bulan atau sudah muncul 3-4 daun maka harus segera dipasangi tajar untuk menjaga agar sifat tanaman lada tidak berubah menjadai sulur cacaing. 
9. Usia 3-4 bulan, bibit lada siap ditanam di lahan 

3. Pembukaan Lahan (bersamaan dengan pembibitan) 
Sementara dalam masa pembibitan. sebaiknya lahan segera diolah. Mulai dari pembersihan lahan dari tanaman pengganggu kemudian di semprot pestisida dan untuk membuat zat hara tanah lebih banyak agar gulma tersebut dibakar (tidak disarankan ketika musim kemarau disertai angin kencang). 

Seminggu setelah pembakaran kemudian ditanam tajar (tiang panjat) untuk tempat lada tumbuh. Ada dua macam tajar yaitu tajar hidup dan tajar mati. Tajar hidup yang umumnya digunakan yaitu Dadap atau Gamal. Untuk daerah dengan intensitas penyinaran dan angin yang lebih, disarankan menggunakan tajar hidup untuk melindungi tanaman lada dari panas yang berlebih. Tapi perlu di perhatikan agar tanaman lada tidak kehilangan zat hara karena bersaing dengan tajar hidup. 

Lubang digali kira-kira 10 cm dari tajar tersebut dengan ukuran lubang 50cm x 50cm x 35cm. Jarak perlubang antara 2 meter - 3 meter. Setelah lubang digali, berilah pupuk kandang sekitar 1 kg perlubang dan biarkan selama 3 minggu. 

4. Penanaman 
Gemburkan dulu lubang tanam yang telah diberi pupuk. Kemudian bibit tanaman di masukkan kedalam lubang dengan disandarkan ke tajar dengan terlebih dahulu dibuang kantong plastiknya. Kemudian ditimbun dengan tanah dan tanah disekitar pohon lada dipadatkan kemudian disiram. Setelah itu diberikan pelindung berupa dedaunan seperti daun salak, daun kelapa sawit atau alang-alang. Lada ini dinaungi sekitar 2 bulan setelah penanaman. Waktu penanaman yang disarankan yaitu pukul 06.30 pagi atau jam 16.30 dan disarankan penanaman dilakukan diawal musim hujan.

C. Pemeliharaan 
Untuk usia tanaman muda sekitar 1-3 bulan perlulah di perhatikan masalah ketersediaan air dan pembersihan gulma disekitar pohon lada. 

1. Mengikat sulur lada 
Setelah sulur mulai tumbuh agar sekiranya sulur panjat diikat ke tajar. Ikatlah dengan simpul yang tidak terlalu erat dan mudah terlepas ketika batang lada mulai membesar dan sudah menempel ke tajar.
2.  Penyiangan 
Penyiangan dilakukan setiap 2-3 bulan sekali untuk membersihkan gulma disekitar pertumbuhan akar tanaman lada. 
3. Perempelan 
Setelah tanaman lada beruas 8-9 ruas, maka pangkaslah hingga 30 cm dari permukaan tanah dan pangkaslah juga batang atau ranting yang terindikasi terserang penyakit. Setelah Ruas tumbuh 8-9 ruas dari pemangkasan pertama, maka lada dipangkas lagi setinggi 30 cm dari pangkasan pertama. begitu seterusnya hingga lada mencapai tinggi 2,5 - 3 meter. Pemangkasan ini bertujuan agar tanaman lada memiliki banyak sulur dan cabang buah. 
4. Pemupukan 
Pemupukan pertama usian 8-12 bulan : Urea 50gr/pohon/tahun , TSP 25gr/pohon/tahun, KCL 20gr/pohon/tahun. 
Pemupukan kedua usia 2-3 tahun :Urea 100gr/pohon/tahun, TSP 50gr/pohon/tahun, KCL 40gr/pohon/tahun. Sedangkan pada tanaman yang telah berproduksi Urea 400-500kg/hektar/tahun, TSP 400-500kg/hektar/tahun dan KCL 300-375kg/hektar/tahun. 
Usahakan juga agar pemupukan diselingi dengan pemupukan dengan bagan organik. 
5. Pengairan 
Penyiraman pada musim kemarau setiap hari pada sore hari dan pada musim hujan, tidak boleh tergenang. 
6. Penanganan penyakit
Sesuaikan dengan jenis penyakitnya, seperti busuk pangkal batang dengan penanganan PESTONA atau daun menguning dapat di atasi dengan Natural Glio. 

D. Pemanenan 
Ada 2 macam hasil olahan dari buah lada antara lain lada hitam dan lada putih. Perbedaannya hanya terletak pada pengolahan. Untuk menghasilkan lada putih maka lada dipanen pada usia 8-9 bulan dan direndam selama 2 minggu di air mengalir untuk melepaskan kulitnya, kemudian dikeringkan selama 2-3 hari jika matahari terik sedangkan menjadikan lada hitam yaitu dipanen pada usia 7-8 bulan kemudian langsung dikeringkan tanpa dilepaskan dari kulitnya. 

Sekian postingan saya kali ini. Semoga bermanfaat bagi teman-teman.


sukses budidaya lada


Budidaya Lada 


Lada merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat. Lada juga biasa disebut merica ataupun sahang. Kali ini kita akan membahas mengenai budidaya tanaman lada. Dalam budidaya tanaman lada, ada beberapa hal atau syarat yang harus dipertimbangkan antara lain: 

A. Syarat Tumbuh tanaman lada agar subur 
1. Iklim
Curah hujan berkisar antara 2000-3000 mm/tahun. 
Bibit lada sehat hasil sungkupan
Penyinaran yang cukup sekitar 10 jam perhari. 
Suhu udara berkisar 20oC - 30oC 
Terlindungi dari hembusan angin kencang 

2. Media Tanam 
Kaya akan bahan humus dan zat hara 
Tidak tergenang ataupun terlalu kering 
Ketinggian tempat berkisar 300 - 1100 meter dari permukaan laut (mdpl). 
Kemiringan tanah maksimal 30 derajat. 

B. Tutorial budidaya tanaman lada 
1. Pembuatan media untuk penyemaian bibit 
 Campurkan tanah, pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1 kemudian campurkan agar rata dan siram dengan larutan (EM4 2 ttp botol + 5 liter air) untuk mempercepat fermentasi. Waktu fermentasi sekitar 1 minggu. Setelah itu, isi media tanam tersebut kedalam polybag. Biarkan media penyemaian tersebut sekitar 21 hari atau sampai tumbuh rumput-rumput halus di media tanam tersebut. 

2. Pemilihan bibit dan pembibitan
Usahakan memilih bibit yang sehat dan daunnya hijau segar. Jika tidak ada ketersediaan modal untuk membeli bibit maka teman-teman bisa menyemai bibit sendiri. Teman-teman bisa menyemai bibit dari sulur panjat tanaman lada agar hasil bibitnya cepat mengeluarkan akar panjat. 
Teknik dalam penyemaiaan bibit beragam, dari hanya 1 ruas sampai beberapa ruas, itu tergantung dari keinginan teman-teman. Jika sulur yang akan dijadikan bahan bibit tidak begitu banyak, disarankan agar memilih teknik perbanyakan 1 ruas. Untuk lebih jelas tentang pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal, silahkan membaca artikel saya yang berjudul "pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal".

Cara pembibitan 1 ruas berdaun tunggal: 
1. Potong sulur masing-masing 1 ruas dan usahakan yang memiliki daun di tiap ruasnya agar cepat tumbuh. 
2. Rendam sulur yang telah dipotong kedalam larutan (1 sdm gula + bawang putih halus + 5 lt air) 
3. Biarkan selama 1 jam 
4. Selama peremdaman potongan sulur 1 ruas, cabut rumput halus dalam polybag, setelah itu siram media penyemaian agar penanaman ruas lada mudah ditanam. 
5. Tanam lada 1 ruas dengan daun mengarah hanya kesatu arah. 
6. Sungkup lada yang telah di tanam di polybag dengan pelastik transparan dengan intensitas penyinaran sekitar 60-70%. 
7. Pucuk tanaman lada akan mulai tumbuh sekitar 21 hari setelah disemai. Tanaman lada akan tetap disungkup hingga usia tanaman 1 bulan.Setelah itu, buka sungkup secara berangsur-angsur (sungkup tidak dibuka sekaligus).
8. Setelah berusia 2 bulan atau sudah muncul 3-4 daun maka harus segera dipasangi tajar untuk menjaga agar sifat tanaman lada tidak berubah menjadai sulur cacaing. 
9. Usia 3-4 bulan, bibit lada siap ditanam di lahan 


bibit lada sehat siap tanam

3. Pembukaan Lahan (bersamaan dengan pembibitan) 
Sementara dalam masa pembibitan. sebaiknya lahan segera diolah. Mulai dari pembersihan lahan dari tanaman pengganggu kemudian di semprot pestisida dan untuk membuat zat hara tanah lebih banyak agar gulma tersebut dibakar (tidak disarankan ketika musim kemarau disertai angin kencang). 

Seminggu setelah pembakaran kemudian ditanam tajar (tiang panjat) untuk tempat lada tumbuh. Ada dua macam tajar yaitu tajar hidup dan tajar mati. Tajar hidup yang umumnya digunakan yaitu Dadap atau Gamal. Untuk daerah dengan intensitas penyinaran dan angin yang lebih, disarankan menggunakan tajar hidup untuk melindungi tanaman lada dari panas yang berlebih. Tapi perlu di perhatikan agar tanaman lada tidak kehilangan zat hara karena bersaing dengan tajar hidup. 

Lubang digali kira-kira 10 cm dari tajar tersebut dengan ukuran lubang 50cm x 50cm x 35cm. Jarak perlubang antara 2 meter - 3 meter. Setelah lubang digali, berilah pupuk kandang/pupuk organik sekitar 1 kg perlubang dan biarkan selama 3 minggu. 

4. Penanaman 
Gemburkan dulu lubang tanam yang telah diberi pupuk. Kemudian bibit tanaman di masukkan kedalam lubang dengan disandarkan ke tajar dengan terlebih dahulu dibuang kantong plastiknya. Kemudian ditimbun dengan tanah dan tanah disekitar pohon lada dipadatkan kemudian disiram. Setelah itu diberikan pelindung berupa dedaunan seperti daun salak, daun kelapa sawit atau alang-alang. Lada ini dinaungi sekitar 2 bulan setelah penanaman. Waktu penanaman yang disarankan yaitu pukul 06.30 pagi atau jam 16.30 dan disarankan penanaman dilakukan diawal musim hujan.

C. Pemeliharaan 
Untuk usia tanaman muda sekitar 1-3 bulan perlulah di perhatikan masalah ketersediaan air dan pembersihan gulma disekitar pohon lada. 

1. Mengikat sulur lada 
Setelah sulur mulai tumbuh agar sekiranya sulur panjat diikat ke tajar. Ikatlah dengan simpul yang tidak terlalu erat dan mudah terlepas ketika batang lada mulai membesar dan sudah menempel ke tajar.
2.  Penyiangan 
Penyiangan dilakukan setiap 2-3 bulan sekali untuk membersihkan gulma disekitar pertumbuhan akar tanaman lada, dilakukan dengan mencabuti gulma atau dengan bantuan alat, usahakan tidak terlalu dalam karena dapat merusak perakaran tanaman lada. 
3. Perempelan 
Setelah tanaman lada beruas 8-9 ruas, maka pangkaslah hingga 30 cm dari permukaan tanah dan pangkaslah juga batang atau ranting yang terindikasi terserang penyakit. Setelah Ruas tumbuh 8-9 ruas dari pemangkasan pertama, maka lada dipangkas lagi setinggi 30 cm dari pangkasan pertama. begitu seterusnya hingga lada mencapai tinggi 2,5 - 3 meter. Pemangkasan ini bertujuan agar tanaman lada memiliki banyak sulur dan cabang buah. 
4. Pemupukan 
Pemupukan pertama usian 8-12 bulan : Urea 50gr/pohon/tahun , TSP 25gr/pohon/tahun, KCL 20gr/pohon/tahun. 
Pemupukan kedua usia 2-3 tahun :Urea 100gr/pohon/tahun, TSP 50gr/pohon/tahun, KCL 40gr/pohon/tahun. Sedangkan pada tanaman yang telah berproduksi Urea 400-500kg/hektar/tahun, TSP 400-500kg/hektar/tahun dan KCL 300-375kg/hektar/tahun. 
Usahakan juga agar pemupukan diselingi dengan pemupukan dengan bagan organik. 
5. Pengairan 
Penyiraman pada musim kemarau setiap hari pada sore hari dan pada musim hujan, tidak boleh tergenang. 
6. Penanganan penyakit
Sesuaikan dengan jenis penyakitnya, seperti busuk pangkal batang dengan penanganan PESTONA atau daun menguning dapat di atasi dengan Natural Glio. 

D. Pemanenan 
Ada 2 macam hasil olahan dari buah lada antara lain lada hitam dan lada putih. Perbedaannya hanya terletak pada pengolahan. Untuk menghasilkan lada putih maka lada dipanen pada usia 8-9 bulan dan direndam selama 2 minggu di air mengalir untuk melepaskan kulitnya, kemudian dikeringkan selama 2-3 hari jika matahari terik sedangkan menjadikan lada hitam yaitu dipanen pada usia 7-8 bulan kemudian langsung dikeringkan tanpa dilepaskan dari kulitnya. 

Sekian postingan saya kali ini. Semoga bermanfaat bagi teman-teman.