Budidaya Lada
Lada merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat. Lada juga biasa disebut merica ataupun sahang. Kali ini kita akan membahas mengenai budidaya tanaman lada. Dalam budidaya tanaman lada, ada beberapa hal atau syarat yang harus dipertimbangkan antara lain:
A. Syarat Tumbuh tanaman lada agar subur
1. Iklim
Curah hujan berkisar antara 2000-3000 mm/tahun.
Suhu udara berkisar 20oC - 30oC
Terlindungi dari hembusan angin kencang
2. Media Tanam
Kaya akan bahan humus dan zat hara
Tidak tergenang ataupun terlalu kering
Ketinggian tempat berkisar 300 - 1100 meter dari permukaan laut (mdpl).
Kemiringan tanah maksimal 30 derajat.
B. Tutorial budidaya tanaman lada
1. Pembuatan media untuk penyemaian bibit
Campurkan tanah, pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1 kemudian campurkan agar rata dan siram dengan larutan (EM4 2 ttp botol + 5 liter air) untuk mempercepat fermentasi. Waktu fermentasi sekitar 1 minggu. Setelah itu, isi media tanam tersebut kedalam polybag. Biarkan media penyemaian tersebut sekitar 21 hari atau sampai tumbuh rumput-rumput halus di media tanam tersebut.
2. Pemilihan bibit dan pembibitan
Usahakan memilih bibit yang sehat dan daunnya hijau segar. Jika tidak ada ketersediaan modal untuk membeli bibit maka teman-teman bisa menyemai bibit sendiri. Teman-teman bisa menyemai bibit dari sulur panjat tanaman lada agar hasil bibitnya cepat mengeluarkan akar panjat.
Teknik dalam penyemaiaan bibit beragam, dari hanya 1 ruas sampai beberapa ruas, itu tergantung dari keinginan teman-teman. Jika sulur yang akan dijadikan bahan bibit tidak begitu banyak, disarankan agar memilih teknik perbanyakan 1 ruas. Untuk lebih jelas tentang pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal, silahkan membaca artikel saya yang berjudul "pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal".
Cara pembibitan 1 ruas berdaun tunggal:
1. Potong sulur masing-masing 1 ruas dan usahakan yang memiliki daun di tiap ruasnya agar cepat tumbuh.
2. Rendam sulur yang telah dipotong kedalam larutan (1 sdm gula + bawang putih halus + 5 lt air)
3. Biarkan selama 1 jam
4. Selama peremdaman potongan sulur 1 ruas, cabut rumput halus dalam polybag, setelah itu siram media penyemaian agar penanaman ruas lada mudah ditanam.
5. Tanam lada 1 ruas dengan daun mengarah hanya kesatu arah.
6. Sungkup lada yang telah di tanam di polybag dengan pelastik transparan dengan intensitas penyinaran sekitar 60-70%.
7. Pucuk tanaman lada akan mulai tumbuh sekitar 21 hari setelah disemai. Tanaman lada akan tetap disungkup hingga usia tanaman 1 bulan.Setelah itu, buka sungkup secara berangsur-angsur (sungkup tidak dibuka sekaligus).
8. Setelah berusia 2 bulan atau sudah muncul 3-4 daun maka harus segera dipasangi tajar untuk menjaga agar sifat tanaman lada tidak berubah menjadai sulur cacaing.
9. Usia 3-4 bulan, bibit lada siap ditanam di lahan
3. Pembukaan Lahan (bersamaan dengan pembibitan)
Sementara dalam masa pembibitan. sebaiknya lahan segera diolah. Mulai dari pembersihan lahan dari tanaman pengganggu kemudian di semprot pestisida dan untuk membuat zat hara tanah lebih banyak agar gulma tersebut dibakar (tidak disarankan ketika musim kemarau disertai angin kencang).
Seminggu setelah pembakaran kemudian ditanam tajar (tiang panjat) untuk tempat lada tumbuh. Ada dua macam tajar yaitu tajar hidup dan tajar mati. Tajar hidup yang umumnya digunakan yaitu Dadap atau Gamal. Untuk daerah dengan intensitas penyinaran dan angin yang lebih, disarankan menggunakan tajar hidup untuk melindungi tanaman lada dari panas yang berlebih. Tapi perlu di perhatikan agar tanaman lada tidak kehilangan zat hara karena bersaing dengan tajar hidup.
Lubang digali kira-kira 10 cm dari tajar tersebut dengan ukuran lubang 50cm x 50cm x 35cm. Jarak perlubang antara 2 meter - 3 meter. Setelah lubang digali, berilah pupuk kandang/pupuk organik sekitar 1 kg perlubang dan biarkan selama 3 minggu.
4. Penanaman
Gemburkan dulu lubang tanam yang telah diberi pupuk. Kemudian bibit tanaman di masukkan kedalam lubang dengan disandarkan ke tajar dengan terlebih dahulu dibuang kantong plastiknya. Kemudian ditimbun dengan tanah dan tanah disekitar pohon lada dipadatkan kemudian disiram. Setelah itu diberikan pelindung berupa dedaunan seperti daun salak, daun kelapa sawit atau alang-alang. Lada ini dinaungi sekitar 2 bulan setelah penanaman. Waktu penanaman yang disarankan yaitu pukul 06.30 pagi atau jam 16.30 dan disarankan penanaman dilakukan diawal musim hujan.
C. Pemeliharaan
Untuk usia tanaman muda sekitar 1-3 bulan perlulah di perhatikan masalah ketersediaan air dan pembersihan gulma disekitar pohon lada.
1. Mengikat sulur lada
Setelah sulur mulai tumbuh agar sekiranya sulur panjat diikat ke tajar. Ikatlah dengan simpul yang tidak terlalu erat dan mudah terlepas ketika batang lada mulai membesar dan sudah menempel ke tajar.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan setiap 2-3 bulan sekali untuk membersihkan gulma disekitar pertumbuhan akar tanaman lada, dilakukan dengan mencabuti gulma atau dengan bantuan alat, usahakan tidak terlalu dalam karena dapat merusak perakaran tanaman lada.
3. Perempelan
Setelah tanaman lada beruas 8-9 ruas, maka pangkaslah hingga 30 cm dari permukaan tanah dan pangkaslah juga batang atau ranting yang terindikasi terserang penyakit. Setelah Ruas tumbuh 8-9 ruas dari pemangkasan pertama, maka lada dipangkas lagi setinggi 30 cm dari pangkasan pertama. begitu seterusnya hingga lada mencapai tinggi 2,5 - 3 meter. Pemangkasan ini bertujuan agar tanaman lada memiliki banyak sulur dan cabang buah.
4. Pemupukan
Pemupukan pertama usian 8-12 bulan : Urea 50gr/pohon/tahun , TSP 25gr/pohon/tahun, KCL 20gr/pohon/tahun.
Pemupukan kedua usia 2-3 tahun :Urea 100gr/pohon/tahun, TSP 50gr/pohon/tahun, KCL 40gr/pohon/tahun. Sedangkan pada tanaman yang telah berproduksi Urea 400-500kg/hektar/tahun, TSP 400-500kg/hektar/tahun dan KCL 300-375kg/hektar/tahun.
Usahakan juga agar pemupukan diselingi dengan pemupukan dengan bagan organik.
5. Pengairan
Penyiraman pada musim kemarau setiap hari pada sore hari dan pada musim hujan, tidak boleh tergenang.
6. Penanganan penyakit
Sesuaikan dengan jenis penyakitnya, seperti busuk pangkal batang dengan penanganan PESTONA atau daun menguning dapat di atasi dengan Natural Glio.
D. Pemanenan
Ada 2 macam hasil olahan dari buah lada antara lain lada hitam dan lada putih. Perbedaannya hanya terletak pada pengolahan. Untuk menghasilkan lada putih maka lada dipanen pada usia 8-9 bulan dan direndam selama 2 minggu di air mengalir untuk melepaskan kulitnya, kemudian dikeringkan selama 2-3 hari jika matahari terik sedangkan menjadikan lada hitam yaitu dipanen pada usia 7-8 bulan kemudian langsung dikeringkan tanpa dilepaskan dari kulitnya.
Sekian postingan saya kali ini. Semoga bermanfaat bagi teman-teman.
Terima Kasih teman-teman. Semoga bermanfaat postingan saya kali ini.
ReplyDelete