Pembibitan Lada Satu Ruas Berdaun Tunggal
Sebenarnya, masalah pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal telah saya lampirkan diartikel saya yang berjudul budidaya lada, tapi saya merasa hal ini perlu untuk diulas di artikel tersendiri. Sebelum masuk ke pembahasan maka yang perlu diketahui bahwa dalam pembibitan, panjang stek itu tergantung dari individu dan ketersediaan bahan stek. Awalnya saya membibit dengan stek lebih dari satu ruas, ternyata hasilnya tidak memuaskan dari segi pertumbuhan maupun keadaannya, kemudian saya melihat paman saya membibit lada dengan menggunakan hanya satu ruas, awalnya saya berpikir bahwa hal itu tidak akan berhasil tapi ternyata kenyataannya berbeda, bibit lada yang dihasilkan ternyata lebih baik pertumbuhannya, mungkin berkaitan juga dengan media tanamnya. Untuk media tanam, akan saya poskan selanjutnya.
Ingat! Ini telah dibuktikan.........
Oke sobat, kita lanjutkan ke pembahasan mengenai pembibitan lada satu ruas.
Sobat, ternyata dalam pemilihan bahan stek untuk pembibitan lada juga ada hal yang harus diperhatikan loh, ini dia:
1. Pilihlah bahan stek dari tanaman lada berusia 2 tahun atau lebih agar kita tidak harus menunggu terlalu lama untuk bibit lada untuk berbuah. Boleh saja kita menggunakan bahan stek dari tanaman berusia 1 tahun jika memang tidak ada pilihan lain.
2. Pilihlah bahan stek dari tanaman yang sehat dan tidak terkena serangan penyakit agar bibit yang dihasilkan juga bebas dari infeksi penyakit.
3. Pilih bahan stek dari sulur panjat yang melekat pada tiang panjat/tajar serta memiliki cabang buah dan bukan dari sulur cacing yang menjalar di tanah. Ini dimaksudkan agar bibit yang nantinya dihasilkan akan segera mengeluarkan akar dan memiliki sifat memanjat, jika menggunakan sulur cacing biasanya akar panjat lada agak lama untuk keluar.
4. Yang perlu diperhatikan dalam pembibitan lada satu ruas berdaun tunggal yaitu waktu pengambilan stek, direkomendasikan kepada sobat sekalian untuk mengambil bahan stek pada jam 06.30 atau jam 16.30 agar bahan stek tidak layu. Jika bahan stek berasal daerah yang lumayan jauh dari daerah kita, usahakan merendam sulur diair untuk menjaga kesegarannya.
5. Setelah bahan stek telah diambil, usahakan segera dilakukan pengolahan.
Potong sulur menjadi satu ruas dan usahakan setiap stek memiliki satu daun agar bibit lebih cepat tumbuh karena tanaman lada juga membutuhkan asupan makanan untuk pertumbuhannya.
6. Setelah dipotong, segera masukkan di air yang telah dicampur dengan gula pasir, tapi bisa juga ditambah dengan bawang merah yang telah dihaluskan. Rendam selama 1 jam.
7. Setelah itu, tanam stek kedalam polybag atau media tanam yang telah disediakan, perhatikan "daun setiap stek harus mengarah kearah yang sama agar tidak mengganggu pertumbuhan pucuk stek yang satu dengan yang lain".
8. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, sungkup bibit lada dalam tempat pembibitan seperti keranda mayat dengan menggunakan bambu. Kemudian sungkup dengan plastik transparan agar sinar matahari tetap bisa masuk untuk proses fotosintesis bibit. Cara ini lebih menguntungkan dibanding dengan tanpa disungkup karena presentase keberhasilan pembibitan jauh lebih besar, kita tidak perlu menyiramnya selama proses penyungkupan dan suhu udara didalam tetap stabil. Saya sarankan untuk melakukan pembibitan dibawah pohon yang tidak terlalu rimbun, agar kita tidak perlu membuat naungan.
9. Stek lada satu ruas berdaun tunggal akan mulai mengeluarkan pucuk sekitar 3 minggu atau 21 hari. Jika telah muncul pupuk di beberapa bibit, kita akan tetap menyungkupnya sobat hingga umur bibit sekitar 1 bulan. Kemudian kita membuka plastik pada bagian depan atau belakang, ingat "buka sungkup perlahan dan tidak sekaligus untuk mengadaptasikan suhu diluar dan didalam sungkup agar pembibitan tidak gagal. Karena saya mempunyai pengalaman membuka sungkup sekaligus dan ternyata semua bibit mati meskipun telah mengeluarkan pucuk.
Selain itu, saya juga mendapat pengalaman tak terduga saat melakukan pembibitan berikutnya, tidak sengaja plastik sungkupan robek akibat ayam. Kira-kira umur stek itu sudah 3 minggu lebih karena sudah mengeluarkan pucuk. Saya kemudian berinisiatif untuk menutup lubang tersebut dengan karung beras, ternyata hasilnya tetap bagus, jadi kita hanya perlu membuka karung beras tersebut untuk mengadaptasikan suhu di luar dan di dalam sungkupan. Ini lebih praktis.
10. Perlakuan setelah di buka sungkup secara keseluruhan, kira-kira umur bibit telah 2 bulan sejak pembukaan sungkup yaitu menanamkan tongkat bambu untuk tempat memanjat bibit lada karena jika tidak diberikan tempat memanjat maka sifat dari tanaman lada lama kelamaan akan berubah menjadi sulur cacing. Umur 3 bulan, bibit sudah siap di tanam di lahan.
Sobat yang baru mulai membudidayakan lada, semoga artikel ini bermanfaat, untuk lebih menambah pengetahuan dalam membudidayakan lada, silahkan untuk membaca artikel saya yang berjudul budidaya lada.
Terima kasih sobat masih setia membaca postingan kali ini.
No comments:
Post a Comment